Jumat, Oktober 02, 2009

Nenekku Ternyata The Real SHEroes

Sebelumnya, mohon maaf lahir dan bathin, semoga semua amalan kita di bulan Puasa yang lalu diterima allah, sehingga kita semua merayakan Kemenangan yang Sebenarnya di bulan yang Fitri ini...Amin
Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Seperti tahun sebelumnya, acara pokok untuk merayakan Idul Fitri ini, selain merayakan kemenangan setelah berpuasa, adalah, acara silaturahmi ke sanak saudara, tua atau muda.
Alhamdulillah karena orang tua masih ada, mudiknya gak terlalu jauh, hanya ke Depok.









Selain ke orang tua sendiri dan mertua, juga ke nenek, atau adiknya nenek, tapi teteup juga kan, nenek gitu loh.
Ternyata obrolannya sekitar peristiwa yang terjadi di negara ini.
Mulai dari bencana, dan sampai kepemimpinan seorang SBY.
Mantap lah nenekku yang satu ini.
Urusan Freeport atau Obama juga jadi bahan obrolan, sampe masalah GEPENG di Ibukotapun, beliau punya perhatian lebih.
Terutama mengenai masalah kemiskinan di sekitarnya.

Yang paling menarik dari kunjungan hari itu, beliau menceritakan, jaman SMA nya dulu di Jogja, begitu selesai SMA, beliau mendaftar ke Gajah Mada (UGM), tapi karena belum mulai perkuliahannya, maka beliau dan teman temannya luntang lantung, macam pengangguran, gak tau mesti melakukan apa.
Terdengar kabar bahwa tentara Belanda akan masuk ke Jogja, maka beliau dengan beberapa temannya berencana melakukan kegiatan subversif, atau melakukan perlawanan secara gerilya dengan membuat tulisan yang mengajak rakyat Indonesia untuk melawan Belanda.
Sebuah mesin tik sudah dikumpulkan, dan ditaruh di rumah.
Tapi apa daya, segala persiapan yang dilakukan ternyata gagal.
Pada suatu malam, segerombolan tentara Belanda, dengan tanknya datang ke rumah nenekku ini, dan langsung membawanya ke sebuah tempat, rumah besar kata nenekku.
Disana ternyata, teman teman yang lain sudah ada, mereka sudah ditangkap juga, akhirnya nenek di tahan di sebuah kamar.
Luas sekali kamar itu, ada ranjang untuk tidur, meja dan kursi.
Setiap malam nenek selalu mendorong meja dan kursi itu untuk mengganjal pintu dari dalam, takut katanya.
Setiap hari ada saja tentara Belanja yang menginterogasinya, tapi mereka sangat santun, dan ternyata mereka adalah mahasiswa, jadi acara interogasinya malah ke arah ngobrol dan ternyata nyambung.
Setelah 2 minggu penahanan, dan interogasi, nenek akhirnya dilepaskan, karena tidak terbukti telah melakukan tindakan subversif, walaupun sudah melakukan persiapan ke arah itu.

Si Belanda ini kemudian menawarkan sekolah gratis di Belanda, sebagai imbalan dan permintaan maaf mereka kepada nenek dan teman temannya.
Tapi nenek menolak, karena ia lebih mencintai Gajah Mada dibanding sekolah Belanda sana.
Wah ternyata beliau memang patriot yah, walau tidak angkat senjata, tapi sikapnya bukti cinta tanah air yang sesungguhnya...
Mantap euy.

Saya yakin masih banyak kisah yang tidak dikisahkan secara gamblang kepada kita dari orang terdahulu kita di masa perjuangan dulu.
Padahal kemungkinan itu ada kisah yang pasti merupakan bagian tercecer dari kekuatan kita menjadi bangsa yang merdeka seperti saat ini.




plazamuslim.com

Belajar Wordpress GRATIS di sini...

Belajar Bisnis Online