Minggu, September 03, 2017

Ayah..terbaik...

MENJADI AYAH HEBAT (BELAJAR DARI NABI IBRAHIM)

by : bendri jaisyurrahman (twitter/IG : @ajobendri)

1. Tersebutlah tokoh pengasuhan dalam Alquran. Dimana keluarganya ditinggikan atas seluruh insan (3:33). Dialah ibrahim, ayah teladan

2. Di tengah kesibukan sebagai nabi, tetap peduli terhadap anak istri. Meneruskan iman dari generasi ke generasi

3. Meski pulang setahun sekali, bukan berarti jadi ayah yg tak peduli. Urusan mengasuh anak tetap dilakoni. Terbukti 2 dari 12 anaknya adalah nabi

4. Dialah Abu al anbiya. Seluruh keturunannya menjadi manusia mulia. Hingga kita perlu belajar kepadanya bagaimana seharusnya menjadi orangtua

5. Dari ishaq anaknya, lahirlah sosok ya'qub hingga yusuf yg mempesona. Dari ismail buah hati tercinta, berabad-abad kemudian lahirlah Muhammad, manusia termulia

6. Untuk bisa mencetak anak semulia Ismail, maka belajarlah menjadi orang tua sekualitas ibrahim. Mengasuh anak harus terampil tak bisa sim salabim

7. Ibrahim memberikan bukti, bahwa tanggung jawab ayah bukan sekedar mencari sesuap nasi. Tapi juga peduli dalam mengasuh anak bersama istri

8. Ibu memang madrasah pertama seorang anak dan ayah adalah kepala sekolahnya. Maka jadilah ayah kepala sekolah bukan penjaga sekolah

9. Kepala sekolah tugasnya menyamankan sekolah. Inilah yang dilakukan ibrahim saat mula-mula mencari tempat tinggal bagi keluarganya (14:35)

10. Jika sekolah nyaman, maka siswa pun belajar dengan fun. Itulah kenapa suami harus bisa nyamankan istri agar ia bisa asuh anak dengan suka hati

11. Sebagai kepala sekolah, ibrahim punya visi misi (14:35-37). Hajar sebagai ibu jalankan tugas sesuai juklak tanpa merasa ragu

12. Saat kembali ke rumah, Ibrahim total jalankan misi mengasuh. Anak sering diajak ngobrol seraya jwa hadir secara utuh

13. Perintah Allah disampaikan secara santun. Anak menerimanya tidak dengan manyun. Taat dalam kondisi apapun (37:102)

14. Anak yang tak pernah diajak bicara, taat karena terpaksa. Saat lepas dari orang tua merasa merdeka. Langgar agama tak takut dosa

15. 'Bagaimana pendapatmu nak?' Inilah kalimat sakti seorang ayah, yang hargai anaknya. Meski anak masih belia tetap punya hak untuk ditanya

16. Ayah hebat Ibrahim, cari tempat tinggal tidak main-main. Lebih memilih jauh di ujung berung asal dekat dengan masjid tempat bernaung (14:37)

17. Sebab, jika anak terbiasa bermain dekat masjid, jiwanya dekat dengan Allah Al Majid. Jika dekat dengan mall atau pasar, syahwatnya makin liar

18. Maka, jangan sembarang cari tempat tinggal. Karena jika tidak, rencana pengasuhan sebaik apapun berpotensi gagal

19. Akhlaq Ibrahim juga jadi teladan. Tak berbeda apa yang dikerjakan dengan yang dikatakan. Sebelum mengajar anak, ia memulai duluan (14:40-41)

20. Anak belajar dari apa yang dilihat ketimbang apa yg didengar. Lisan menyuruh untuk sholat namun kadang ayah sendiri suka melanggar

21. Terakhir, saat jauh terpisah dari ananda tak pernah alpa merangkai doa. Anak terikat hatinya sebab dijaga oleh Allah Penguasa Semesta

22. Ibrahim merangkai doa dari negeri sebrang. Berharap iman dalam jiwa anak tak pernah hilang. Inilah sosok ayah penyayang

23. Jika jarak telah memisahkan, biarkan doa yg menyatukan. Sebab doa senjata orang beriman. Inilah rahasia kesuksesan ayah teladan

24. Maka tak ada alasan karena sibuk bekerja, abai dalam urusan rumah tangga. Justru lelaki mulia diukur dari kemanfaatan di dalam keluarga

25. Mari belajar jadi ayah hebat dari Ibrahim agar lahir generasi sekualitas ismail. Jika peran ayah minim, bagaimana mungkin negeri kita berhasil?

26. Ini sekedar bahan renungan. Tak ada maksud untuk menyalahkan. Jika salah mohon dimaafkan. Silahkan share jika berkenan.

Salam (bendri jaisyurrahman)

Belajar Wordpress GRATIS di sini...

Belajar Bisnis Online