Sabar itu...
Sering menerima nasehat untuk selalu sabar. Padahal sebagai pribadi yang sangat tidak sabaran sulit sekali rasanya untuk bisa menerima nasehat seperti ini. Sabar mah cuma buang waktu. Yoi cuma buang waktu. Seringkali sabar itu dikaitkan dengan menunggu. Menunggu buang waktu kan? Iya kalau menunggunya gak diisi dengan hal yang bermanfaat.
Agama saya mengajarkankan 2 hal yang selalu dikaitkan apabila menemui sebuah masalah, Shalat dan Sabar. Lucu yah, ketemu dengan masalah disuruh sholat lanjut sabar.
Contoh kecil aja, pernah lupa nich taruh kunci motor, cari ke sana, cari ke sini, gak ketemu juga. Teringat tausiah ustadz tentang shalat dan sabar, akhirnya nyerah aja dengan nasehat itu, ambil wudhu dan shalat 2 rakaat, berdoa mohon petunjuk. Selesai sholat jalan ke arah motor yang sudah siap dipakai. Liat lagi mungkin menempel di kontak motornya. Ngga. Ya sudah,minum aja dulu, siapa tau setelah haus hilang ingatan bisa kembali. Ternyata si kunci nangkring di atas galon air dengan anggunnya. You know what? Tadi juga udah bolak balik ke arah galon air ini, tapi kok gak terlihat yah? Ya Allah...dia di situ...
Soal yang Kecil kan, Cuma soal lupa taruh kunci motor aja, terbantu dengan dengan shalat dan sabar.
Soal yang Kecil kan, Cuma soal lupa taruh kunci motor aja, terbantu dengan dengan shalat dan sabar.
Gimana kalo soal jodoh yang belum ketemu ketemu, siapa tau bisa juga dengan metode ini. #eh
Notes ini Cuma iseng aja kok, karena baru saja mengalami hal yang sangat tidak mengenakkan dan meninggalkan rasa sesal yang mendalam karena melupakan tentang sabar ini. Cukup untuk menjadi nasehat dan reminder untuk diri sendiri soal sabar ini. Sabar di depan biar gak menyesal nanti di belakan. Seringkali sabar juga bisa dalam hal menahan diri untuk tidak komentar atau bahkan mengumpat saat bertemu dengan sebuah kejadian di depan mata.
Sabar sabar sabar...
Sholat dulu terus sabar.